Beberapa bulan ke belakang,
keinginan saya untuk mendalami Psikologi Islam terasa semakin menguat. Hal itu sangat
mungkin dipicu oleh pembelajaran psikologi di Belanda yang sangat sekuler, yang
sangat meminimalisir peran Tuhan di dalamnya.
Mengandalkan akses internet yang
(seolah) tiada batas dan sangat cepat, saya mencoba mencari literatur-literatur
tentang Psikologi Islam. Kesimpulan umum dari pencarian tersebut adalah: untuk
mendalami Psikologi Islam, saya harus lancar bahasa Arab!
Dalam pencarian tersebut, saya
menemukan banyak sekali literatur tentang jiwa, nafs, dan semisal yang sudah
dibahas dan dituliskan oleh para ulama terdahulu. Sayangnya, kebanyakan dari literatur
tersebut belum diterjemahkan alias masih berbahasa asli, bahasa Arab. Tentu hal
ini menjadi kendala bagi saya dan para pejuang Psikologi Islam lainnya yang
belum bisa berbahasa Arab.
Beberapa karya ulama yang bisa
menjadi literatur untuk mengembangkan Psikologi Islam diantaranya:
1. Ar-Ruh
karya Ibn Qayyim al Jawziyyah
2. Tahdzib
al Akhlaq karya Miskawayh
3. at
Thibb ar-Ruhani karya Abu Bakr ar-Razi
4. ar-Riyadhah
wa Adab an-Nafs karya al-Hakim at-Tirmidzi
5. Qut
al-Qulub (nutrisi hati) karya Abu Thalib al-Makki
6. Ihya’
‘Ulumuddin karya Imam Ghazali
7. Masalih
al-Abdan wa al-Anfus karya Abu Zayd al-Balkhi (ternyata Psikologi Kognitif
adalah ide beliau)
8. al-Tafsir
al-Kabir (Tafsir Besar) karya Imam Fakhruddin al-Razi
9. Kitab
al-Nafs wa al-Ruh wa Syarh Quwahuma (Buku Jiwa dan Ruh dan Komentar Terhadap
Kedua Potensinya) karya Imam Fakhruddin al-Razi
10. al-Matalib
al-‘Aliyah fi al-Ilm al-Ilahi (Kesimpulan-kesimpulan Puncak dalam Ilmu
Ketuhanan) karya Imam Fakhruddin al-Razi
Dari kesepuluh buku tersebut,
baru satu buku yang saya ketahui ada terjemahannya, yaitu Ihya’ ‘Ulumuddin karya
Imam Ghazali, sembilan lainnya saya belum pernah melihat terjemahannya. Meskipun
ada terjemahannya, tetapi saya tidak direkomendasikan untuk belajar dari buku
terjemahan karena menurut seorang guru, ada banyak informasi yang tereduksi
dalam buku terjemahan.
Hmm..sepertinya urgensitas bahasa
Arab semakin terasa! Semoga Allah menjaga semangat saya untuk belajar bahasa
Arab dan mengembangkan Psikologi Islam yang sebenar-benarnya Islam.
0 comments:
Post a Comment