Berikut adalah tulisan saya yang
dimuat di thecolumnist.id
Terjadi lagi. Kasus bunuh diri
akibat perundungan (bullying) menunjukan eskalasi yang kian mengkhawatirkan.
Yang terbaru adalah kisah bocah YSS (14) yang nekat mengakhiri hidup karena
sering dirundung teman-temannya. Padahal tak kurang dia punya prestasi. Selain
memonopoli status juara kelas sejak SD, dia juga jagoan olimpiade matematika
dan IPA hingga tingkat provinsi. Hadiah sepeda dari Presiden Jokowi semakin
mempermanis torehannya.
Ilustrasi perundungan (sumber : health.mil) |
Tetapi sayang kilauan prestasi
tersebut tak mampu memadamkan kobaran stigma negatif yang sering dialamatkan
padanya. Ayahnya yang berprofesi sebagai tukang cor adalah pembunuh ibunya
sendiri. Dengan tragis, sang ibu dicor dalam bak semen. Sejak saat itu, YSS
mendapat ejekan dari teman-temannya sebagai keturunan pembunuh dan anak tukang
cor. Tak kuat menanggung ujian hidup yang teramat berat, jiwa belia itu
menyerahkan diri di bawah utasan tali.
Kasus YSS hanyalah secuil contoh
dari kasus perundungan yang kian memprihatinkan. KPAI mencatat ada 253 kasus
perundungan sejak tahun 2011-2016, terdiri dari 122 anak menjadi korban dan 131
anak menjadi pelaku.
Baca selengkapnya disini:
0 comments:
Post a Comment