November 20, 2019

Dunia Para Perundung


Berikut adalah tulisan saya yang dimuat di thecolumnist.id

Terjadi lagi. Kasus bunuh diri akibat perundungan (bullying) menunjukan eskalasi yang kian mengkhawatirkan. Yang terbaru adalah kisah bocah YSS (14) yang nekat mengakhiri hidup karena sering dirundung teman-temannya. Padahal tak kurang dia punya prestasi. Selain memonopoli status juara kelas sejak SD, dia juga jagoan olimpiade matematika dan IPA hingga tingkat provinsi. Hadiah sepeda dari Presiden Jokowi semakin mempermanis torehannya.
Ilustrasi perundungan (sumber : health.mil)

Tetapi sayang kilauan prestasi tersebut tak mampu memadamkan kobaran stigma negatif yang sering dialamatkan padanya. Ayahnya yang berprofesi sebagai tukang cor adalah pembunuh ibunya sendiri. Dengan tragis, sang ibu dicor dalam bak semen. Sejak saat itu, YSS mendapat ejekan dari teman-temannya sebagai keturunan pembunuh dan anak tukang cor. Tak kuat menanggung ujian hidup yang teramat berat, jiwa belia itu menyerahkan diri di bawah utasan tali.

Kasus YSS hanyalah secuil contoh dari kasus perundungan yang kian memprihatinkan. KPAI mencatat ada 253 kasus perundungan sejak tahun 2011-2016, terdiri dari 122 anak menjadi korban dan 131 anak menjadi pelaku.

Baca selengkapnya disini:

0 comments:

Post a Comment