Lagi. Lidah ini sontak berucap alhamdulillah
ketika salah seorang jamaah masjid Korreweg, Pak Ahmad namanya, tanpa diduga memberikan
sebuah al-qur’an terjemah Bahasa Inggris kepada saya.
Beliau memberikan al-qur’an itu
tadi malam, ketika kami bertemu di Masjid Korreweg saat sholat Maghrib. Entah apa alasan beliau memberikan al-qur’an tersebut,
saya sendiri kurang memahaminya. Satu alasan yang sempat terlintas di benak
saya adalah mungkin karena beliau merasa kasihan melihat saya yang tidak bisa
berbahasa Arab dan Belanda, sedangkan setiap kajian dan diskusi umunya
menggunakan kedua bahasa tersebut.
Sebenarnya, sebelumnya beliau
yang berasal dari Mesir ini telah memberikan sebuah CD kepada saya yang (katanya)
berisi al-qur’an terjemah 40 bahasa dan kitab-kitab (saya sendiri belum
mengeceknya karena laptop saya tidak dilengkapi dengan CD Drive).
Tentu saya sangat senang dengan 2
pemberian ini. Apalagi saya sendiri sudah lama mendambakan al-qur’an terjemah
Bahasa Inggris. Akan tetapi saya juga merasa malu, baik kepada diri sendiri,
jamaah, maupun Allah, karena saya benar-benar merasa diistimewakan, padahal…. Ah…
Saya ingat nasihat yang
disampaikan oleh Aa Gym. Suatu ketika beliau mengatakan bahwa Allah menutupi
kita dengan 3 tutup sehingga kita masih dihormati oleh orang lain. Tutup
pertama adalah kulit tubuh. Seandainya saja kulit kita dikelupas, maka orang
lain akan jijik kepada kita. Kedua, Allah menutupi pikiran kita. Artinya, orang
lain tidak mengetahui apa yang sedang kita pikirkan. Dan ketiga, Allah menutupi
kita dari aib-aib kita.
Jika ketiga tutup itu dibuka oleh
Allah, maka kemungkinan besar tidak akan ada lagi orang yang mau berhubungan
dengan kita.
Masyaallah…
Then which of the Blessings of
your Lord will you both (jinn and men) deny? (Ar-Rahman: 13)
0 comments:
Post a Comment