October 16, 2019

Melankolia TKW Indonesia



Berikut tulisan saya yang diterbitkan di thecolumnist.id

Riyadh baru beranjak malam saat saya tiba di bandara King Khalid satu bulan lalu. Di depan saya ada puluhan wanita yang sedang antri melewati pintu imigrasi. Sebagian besar berusia muda, sekira 20-30 tahunan. Tapi ada pula diantara mereka yang rasanya sudah pantas menyandang gelar nenek.

Lelah dan penat karena perjalanan Jakarta – Riyadh yang tidak singkat, 7.353 km berdasarkan google map, terlukis jelas di wajah mereka. Raut bingung dan gerak langkah yang tidak pasti menyiratkan kesan bahwa sebagian dari mereka adalah orang baru. Bahasa daerah yang kental seolah menjadi penegas bahwa mereka berasal dari pelosok desa.

“Yang berbaris disana itu semua pembantu Indonesia” teriak seorang petugas imigrasi Arab Saudi kepada temannya sesama petugas. Tentu menggunakan bahasa Arab. Kalimat itu singkat tapi bagai sembilu yang menyayat. Saya yang berdiri tidak jauh dari si petugas tertegun cukup lama demi memaknai kalimat tersebut. 



Related Posts:

  • Dunia Para Perundung Berikut adalah tulisan saya yang dimuat di thecolumnist.id Terjadi lagi. Kasus bunuh diri akibat perundungan (bullying) menunjukan eskalasi yang kian mengkhawatirkan. Yang terbaru adalah kisah bocah YSS (14) yang nekat m… Read More
  • Beri Aku Satu Reynhard Sinaga, Niscaya Kuguncang Dunia Berikut tulisan saya yang dimuat di The Columnist. Tak perlu sepuluh pemuda, seperti yang diminta Bung Karno, untuk mengguncang dunia. Reynhard Sinaga berhasil beri bukti bahwa dirinya seorang sudah cukup untuk menggeger… Read More
  • Entah Apa yang Merasukimu Berikut adalah tulisan saya yang dimuat di thecolumnist.id Apa yang anda lakukan jika khawatir rumah anda kemalingan? Membuat kunci keamanan yang berlapis bisa jadi salah satu solusi. Atau kalau anda termasuk golongan… Read More
  • Dongeng dan Penjara Zimbardo Berikut tulisan saya yang dimuat di detik.com tanggal 12 November 2019. Untuk melihat halaman aslinya, bisa klik disini. *** Alkisah di suatu negeri terdapat dua jago yang saling beradu menjadi raja. Jago pertama, sebut… Read More
  • Mohammad Natsir dan Jejak Remaja Ideal Izinkan saya mengajak anda kembali ke masa lampau, sekira tahun 1920-an, zaman ketika Belanda masih menghisap Indonesia. Anggaplah anda sebagai salah satu orang yang beruntung mampu bersekolah hingga tingkat Algemene Mid… Read More

0 comments:

Post a Comment