July 18, 2019

Psikologi Jemaah Haji Indonesia

Berikut adalah tulisan saya yang dimuat di detik.com
 
Kloter pertama jamaah haji Indonesia telah berangkat ke tanah suci pada Sabtu 6 Juli 2019 lalu. Pada penerbangan perdana tersebut, jamaah haji Indonesia terbagi menjadi 4 kloter dari total 529 kloter yang rencananya akan diberangkatkan. Jumlah jamaah haji Indonesia sendiri tahun ini mengalami peningkatan menjadi 231.000 karena adanya penambahan kuota haji sebanyak 10.000.
 
Kloter pertama jemaah haji dari embarkasi Padang (sumber: detik.com)
Mengurus jamaah dalam jumlah sebesar itu tentu bukan perkara mudah. Apalagi jamaah haji Indonesia juga akan bergabung dengan jamaah haji dari seluruh dunia yang jumlahnya lebih dari 2 juta orang. Semuanya akan tumplek bleg di satu tempat. Kesalahan sekecil apapun sudah semestinya dihindari agar tidak terjadi kekacauan yang berefek domino. Maka pengelolaan haji yang rapi menjadi mutlak diperlukan.

Beruntung Indonesia telah memiliki pengalaman puluhan tahun dalam pengelolaan jamaah haji. Selama di tanah suci, para jamaah haji Indonesia akan didampingi oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Dengan tiga tugas pokok yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan perlindungan, PPIH diharapkan menjadi ujung tombak penyelenggaraan ibadah haji yang aman dan nyaman, untuk kemudian mempermudah jamaah memperoleh haji yang mabrur.

Sebagai orang yang pernah menjadi petugas haji, melayani jamaah haji Indonesia memiliki tantangan tersendiri karena jumlahnya yang sangat besar, bahkan paling besar diantara negara-negara lain. Meskipun begitu, kondisi ini juga merupakan kesempatan emas untuk mengenal wajah nusantara. Bisa dibilang musim haji menjadi waktu yang sangat tepat untuk memahami psikologi orang Indonesia dan mengamati perbedaannya dengan jamaah haji dari negara lain, karena di musim inilah perilaku-perilaku mereka yang alami dan orisinil dapat ditemukan.

Selengkapnya baca disini:

0 comments:

Post a Comment