Saya baru saja mengikuti dauroh.
Sebuah dauroh singkat di Mekkah al-Mukarromah selama empat hari. Yah,
sebenarnya program daurohnya hanya tiga hari karena hari pertama kami “hanya”
melakukan umroh.
Meskipun cukup singkat, tapi bagi
saya pribadi ada banyak sekali manfaat yang bisa saya ambil dari dauroh
tersebut. Pertama, saya diperjalankan oleh Allah bersama para assatidz dari
Riyadh hingga ke Mekkah dan melakukan umroh bersama mereka di sana. Perlu
diketahui bahwa sebagian besar panitia dauroh tersebut berasal dari Riyadh.
Kebalikan dari itu, peserta dauroh dari Riyadh sangat sedikit, yaitu hanya
delapan orang sedangkan yang lain berasal dari Universitas Islam Madinah,
Qossim, dan Mekkah yang totalnya lebih dari 70 orang.
Mengapa melakukan safar bersama
para assatidz saya sebut sebagai manfaat? Yah, karena dengan begitu saya
semakin mengetahui akhlak-akhlak mereka yang indah. Bagaimana cara mereka
memperlakukan orang lain, bersabar dalam menghadapi sesuatu yang tidak disukai,
serta menempatkan kepentingan kelompok sebagai prioritas. Hal ini yang akan
sulit saya observasi pada hari-hari biasa, terutama bagaimana cara mereka
berinteraksi dengan keluarga mereka sendiri.
Besarnya manfaat melakukan safar
bersama bahkan sampai membuat Umar bin Khattab mengatakan bahwa kita tidak bisa
dikatakan mengenal akhlak seseorang jika kita (salah satunya) belum bersafar
bersama mereka.
Ada pengalaman menarik saat safar
kemarin. Di tengah perjalanan, kami istirahat untuk sholat dan makan. Sholat
dipimpin oleh salah satu ustadz yang Hafidz Qur’an (hafal qur’an 30 juz). Saya
mendengar suaranya begitu merdu, tartil dan tenang. Masya Allah, saya merinding
mendengar suaranya. Bahkan ketika sholat selesai, ada satu orang Arab yang
menghampiri beliau dan memuji suara beliau serta menyuruh anaknya untuk mencium
tangan beliau. Masya Allah, orang Arab saja sampai memberikan penghormatan yang
begitu tingginya. Yang lebih menarik lagi, kalau saya memperhatikan Sang Ustadz
tersebut di kesehariannya, beliau tampak biasa saja. Bersahaja. Seperti tidak
ada yang spesial. Tidak ada yang menggembar-gemborkan bahwa beliau hafidz dan
memiliki suara yang indah. Ah, semoga banyak pribadi serupa beliau yang saya
temui kedepannya.
Manfaat kedua dari dauroh tersebut,
saya bisa duduk semajelis dengan para mahasiswa dari universitas-universitas
yang memang konsentrasi di bidang ilmu syar’i seperti mahasiswa dari
Universitas Islam Madinah, Universitas Ummul Qura’, dan Universitas Qossim. Dengan
begitu, saya bisa mendapatkan ghirah yang semakin besar untuk belajar ilmu syar’i,
mudah-mudahan akan berguna bagi diri saya pribadi, keluarga, serta masyarakat..
Saya juga bisa ketularan semangat
mereka yang menggebu-gebu. Bagaimana tidak menggebu-gebu, bahkan ketika makan
pun topik pembicaraan mereka adalah tafsir al-Qur’an. Masya Allah. Selain itu, dengan
berada satu majelis dengan mereka membuat saya tampak sangat “kecil”. Wawasan
keislaman mereka sangat dalam dan hafalan mereka juga sangat banyak, baik
hafalan Qur’an maupun hadits. Setidaknya hal ini cukup menyentil saya untuk
meningkatkan hafalan.
Bertambahnya kemampuan Bahasa
Arab menjadi manfaat selanjutnya dari dauroh tersebut, apalagi beberapa kajian
dalam dauroh itu diisi oleh dosen dari Ummul Qura, bahkan ada juga dari Imam
Tarawih Masjidil Haram. Kosakata saya semakin bertambah, terutama kosakata yang
berhubungan dengan ilmu syar’i. Perlu diketahui bahwa pembelajaran di Ma’had
Lughoh KSU memiliki materi pembelajaran yang cenderung ke kehidupan umum. Sisi
Islamnya justru tidak terlalu banyak sehingga kosakata yang saya hafal dari Ma’had
justru lebih banyak tentang hal umum. Saya sendiri sangat kesulitan untuk memahami
kajian atau khutbah Jum’at karena istilah-istilahnya berbeda dengan yang saya
pelajari di Ma’had.
Manfaat lainnya tentu masih
banyak lagi, sampai saya kebingungan harus menuliskan apa, hehe. Yang pasti,
saya sangat beruntung bisa mengikuti dauroh tersebut dan sangat tertarik untuk
mengikuti program serupa di kemudian hari.
#Asrama 27
salam..permisi ustad, afwan apakah saya bisa minta no WA antum atau email?u minta informasi terkait dengan daurah di ummul qura, untuk tahun 2017 ini kapan ya dibuka?..syukran wassalam'
ReplyDeleteNO WA DAN HP SAYA 081542210506. SYUKRAN. WASSALAM
ReplyDeleteMUHANDIS AZZUHRI
ReplyDeleteWa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
ReplyDeleteUst Muhandis, afwan saya kurang tau untuk jadwal dauroh di Ummul Qura karena dauroh yang saya ikuti dulu bukan program dari Ummul Qura