August 17, 2015

Memahami Al-Qur'an bersama Ustadz Nouman Ali Khan


Muda, cerdas, dan berwawasan luas. Ilmunya tentang al-Qur’an sangat berkelas. Dialah Ustadz Nouman Ali Khan. Beliau adalah seorang Pakistan yang sudah lama tinggal di Amerika. Belakangan ini saya sangat gemar menyimak kajiannya di Youtube. Bahkan, saking pentingnya kajian yang beliau sampaikan, saya sampai merasa perlu untuk mendownloadnya. Agar bisa saya simak berulang-ulang. 

Anehnya, meskipun telah menyimaknya berulang kali, saya tidak pernah merasa bosan. Beliau selalu saja bisa membuat saya terkesima dengan pemaparannya. Begitu dalam, detil, dan gamblang. Menyimak kajiannya, kita akan diajak mengarungi samudera Bahasa al-Qur’an yang super duper indah. Disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan disertai contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari sehingga al-Qur’an terasa betul-betul “membumi”.

Saya berikan salah satu contoh kajiannya di sini, yaitu kajian dari Surat al-Ma’idah ayat 66 tentang Manfaat Apabila Hidup Sesuai al-Qur’an. Berikut adalah ayat dan terjemahannya

ولو أنهم أقاموا التوراة والإنجيل وما أنزل إليهم من ربهم لأكلوا من فوقهم ومن تحت أرجلهم منهم أمة مقتصدة وكثير منهم ساء ما يعملون
“Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka (al-Ma’idah: 66).”

Pada ayat ini, Allah Ta’ala sedang membicarakan umat Yahudi dan Nasrani yang mendapatkan Kitab Taurat dan Injil. Allah Katakan kepada mereka, jika kamu menjalankan isi Kitab-Nya, hidupmu akan baik, tidak hanya di Surga (yang telah dijelaskan di ayat sebelumnya, ayat 65), tapi juga di dunia. Kamu akan mendapat makanan dari atas dan bawah, kamu tak akan kesulitan di dunia ini jika kamu menjalankan perintah Allah.

Ustadz Nouman mengatakan, banyak yang berfikir bahwa jika hidup sesuai al-Qur’an, maka hidup akan menjadi sulit. Allah berkata, jika saja kamu tahu, Aku akan bukakan pintu rejeki dari langit, pintu rejeki dari Bumi, kamu tinggal menikmati saja, tinggal menikmati hidup yang mewah ini. Hanya satu hal yang perlu kamu lakukan, kamu laksanakan isi dari al-Qur’an.

“Diantara mereka (yang melaksanakan al-Qur’an) ada golongan yang pertengahan.” Mereka bukan orang yang super alim. “Muktasida” berarti orang biasa, orang yang imannya pertengahan. Mereka bukan orang yang imannya tinggi, bukan juga orang yang ingkar, mereka di tengah. Allah berkata, meskipun kamu berada di tengah-tengah, Allah akan tetap memberimu, kemudian Dia berkata, “..dan kebanyakan dari mereka, alangkah buruknya apa yang dikerjakan mereka.”

Hari ini kita lihat umat Muslim dalam kondisi yang kacau balau. Banyak sumber daya yang dirampas dari kita. Ada yang salah dengan kita, kita bahkan belum memiliki pemahaman mendasar untuk menopang hidup kita. Allah katakan bahwa yang perlu kalian lakukan adalah hidup sesuai al-Qur’an, itu saja dan selebihnya, Aku yang akan urus. Kondisi ekonomi mu akan membaik lagi dan berbagai kebaikan dunia lainnya akan kamu dapatkan.

Bagi Allah, memberikan semua itu di dunia mudah. Bagi Allah, jika kita menjadi orang yang mengharap Surga, mudah saja bagi Allah memberikan dunia untuk kita. Akan tetapi jika kita hanya terus mengejar kepentingan dunia ini, hal-hal yang bersifat material, kita cuma peduli akan hal-hal seperti ini, selama itu terjadi, Allah akan jauhkan keberkahan. Bahkan jika kamu dapatkan dunia, maka kamu tidak akan bahagia.

Saat kita memutuskan menjadi orang yang menginginkan akhirat, kita diturunkan ke dunia untuk sesuatu yang lebih penting, saat kita sadari itu dan hidup sesuai al-Qur’an, kamu akan lihat, sesuatu yang sebelumnya adalah masalah besar, semua akan menjadi mudah. Solusi akan datang untukmu, satu persatu.  
***
Begitu kira-kira salah satu kajian dari Ustadz Nouman. Dalam kajian tersebut, beliau tidak banyak membahas sisi linguistiknya (saya sengaja memilih kajian ini karena ini yang paling singkat, jadi gampang di-resume, hehe), tapi di kajian-kajian lainnya, beliau sangat banyak membahas dari segi linguistik. Salah satu contohnya adalah kajian tentang al-Fatihah. Kajian ini berdurasi 3 jam. Untuk membahas ayat pertama saja diperlukan waktu satu jam karena beliau memaparkan dengan sangat detil. Saya tidak bisa (lebih tepatnya tidak mau) menuliskannya di sini karena terlalu panjang, hehe. Silahkan dicari di Youtube kajian tersebut.

Oya, satu hal yang membuat kajiannya terasa spesial dan memiliki daya tarik adalah karena beliau sangat ekspresif ketika menyampaikan kajian. Beliau tidak hanya menyampaikan kajian melalui suaranya, tapi juga melalui ekspresi muka yang penuh totalitas. Hal ini merupakan salah satu komponen penting bagi seorang pembicara untuk merebut perhatian audience. Ditambah lagi beliau juga cukup humoris dan cerdas dalam menempatkan humornya, sehingga kajiannya tidak terlalu membosankan. Itu menurut saya sih.

Pada akhirnya, semakin banyak kita menyimak kajiannya, maka kita akan semakin sadar bahwa sangat penting bagi kita untuk memelajari Bahasa Arab, Bahasa al-Qur’an. Ingat, al-Qur’an adalah mukjizat. Kalau kita tidak memahaminya dengan baik, maka sesungguhnya kita telah menyia-nyiakan mukjizat yang telah Allah berikan.

Allahumma irhamni bil Qur’an.

#Kamar saya yang sekarang jadi kamar Fachrul

0 comments:

Post a Comment