Muda, cerdas, dan berwawasan
luas. Ilmunya tentang al-Qur’an sangat berkelas. Dialah Ustadz Nouman Ali Khan.
Beliau adalah seorang Pakistan yang sudah lama tinggal di Amerika. Belakangan
ini saya sangat gemar menyimak kajiannya di Youtube. Bahkan, saking pentingnya
kajian yang beliau sampaikan, saya sampai merasa perlu untuk mendownloadnya.
Agar bisa saya simak berulang-ulang.
Anehnya, meskipun telah
menyimaknya berulang kali, saya tidak pernah merasa bosan. Beliau selalu saja
bisa membuat saya terkesima dengan pemaparannya. Begitu dalam, detil, dan
gamblang. Menyimak kajiannya, kita akan diajak mengarungi samudera Bahasa
al-Qur’an yang super duper indah. Disampaikan dengan bahasa yang mudah
dimengerti dan disertai contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari sehingga
al-Qur’an terasa betul-betul “membumi”.
Saya berikan salah satu contoh
kajiannya di sini, yaitu kajian dari Surat al-Ma’idah ayat 66 tentang Manfaat
Apabila Hidup Sesuai al-Qur’an. Berikut adalah ayat dan terjemahannya
ولو أنهم أقاموا التوراة والإنجيل وما أنزل إليهم من ربهم لأكلوا من فوقهم
ومن تحت أرجلهم منهم أمة مقتصدة وكثير منهم ساء ما يعملون
“Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh
menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al Qur'an) yang diturunkan kepada mereka
dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari
bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah
buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka (al-Ma’idah: 66).”
Pada ayat ini, Allah Ta’ala sedang
membicarakan umat Yahudi dan Nasrani yang mendapatkan Kitab Taurat dan Injil. Allah
Katakan kepada mereka, jika kamu menjalankan isi Kitab-Nya, hidupmu akan baik,
tidak hanya di Surga (yang telah dijelaskan di ayat sebelumnya, ayat 65), tapi
juga di dunia. Kamu akan mendapat makanan dari atas dan bawah, kamu tak akan
kesulitan di dunia ini jika kamu menjalankan perintah Allah.
Ustadz Nouman mengatakan, banyak yang
berfikir bahwa jika hidup sesuai al-Qur’an, maka hidup akan menjadi sulit.
Allah berkata, jika saja kamu tahu, Aku akan bukakan pintu rejeki dari langit,
pintu rejeki dari Bumi, kamu tinggal menikmati saja, tinggal menikmati hidup
yang mewah ini. Hanya satu hal yang perlu kamu lakukan, kamu laksanakan isi
dari al-Qur’an.
“Diantara mereka (yang melaksanakan
al-Qur’an) ada golongan yang pertengahan.” Mereka bukan orang yang super alim.
“Muktasida” berarti orang biasa, orang yang imannya pertengahan. Mereka bukan
orang yang imannya tinggi, bukan juga orang yang ingkar, mereka di tengah.
Allah berkata, meskipun kamu berada di tengah-tengah, Allah akan tetap
memberimu, kemudian Dia berkata, “..dan kebanyakan dari mereka, alangkah
buruknya apa yang dikerjakan mereka.”
Hari ini kita lihat umat Muslim dalam
kondisi yang kacau balau. Banyak sumber daya yang dirampas dari kita. Ada yang
salah dengan kita, kita bahkan belum memiliki pemahaman mendasar untuk menopang
hidup kita. Allah katakan bahwa yang perlu kalian lakukan adalah hidup sesuai
al-Qur’an, itu saja dan selebihnya, Aku yang akan urus. Kondisi ekonomi mu akan
membaik lagi dan berbagai kebaikan dunia lainnya akan kamu dapatkan.
Bagi Allah, memberikan semua itu di dunia
mudah. Bagi Allah, jika kita menjadi orang yang mengharap Surga, mudah saja
bagi Allah memberikan dunia untuk kita. Akan tetapi jika kita hanya terus mengejar
kepentingan dunia ini, hal-hal yang bersifat material, kita cuma peduli akan
hal-hal seperti ini, selama itu terjadi, Allah akan jauhkan keberkahan. Bahkan
jika kamu dapatkan dunia, maka kamu tidak akan bahagia.
Saat kita memutuskan menjadi orang yang
menginginkan akhirat, kita diturunkan ke dunia untuk sesuatu yang lebih
penting, saat kita sadari itu dan hidup sesuai al-Qur’an, kamu akan lihat,
sesuatu yang sebelumnya adalah masalah besar, semua akan menjadi mudah. Solusi
akan datang untukmu, satu persatu.
***
Begitu kira-kira salah satu
kajian dari Ustadz Nouman. Dalam kajian tersebut, beliau tidak banyak membahas
sisi linguistiknya (saya sengaja memilih kajian ini karena ini yang paling
singkat, jadi gampang di-resume, hehe), tapi di kajian-kajian lainnya, beliau
sangat banyak membahas dari segi linguistik. Salah satu contohnya adalah kajian
tentang al-Fatihah. Kajian ini berdurasi 3 jam. Untuk membahas ayat pertama
saja diperlukan waktu satu jam karena beliau memaparkan dengan sangat detil.
Saya tidak bisa (lebih tepatnya tidak mau) menuliskannya di sini karena terlalu
panjang, hehe. Silahkan dicari di Youtube kajian tersebut.
Oya, satu hal yang membuat
kajiannya terasa spesial dan memiliki daya tarik adalah karena beliau sangat
ekspresif ketika menyampaikan kajian. Beliau tidak hanya menyampaikan kajian
melalui suaranya, tapi juga melalui ekspresi muka yang penuh totalitas. Hal ini
merupakan salah satu komponen penting bagi seorang pembicara untuk merebut
perhatian audience. Ditambah lagi beliau juga cukup humoris dan cerdas dalam
menempatkan humornya, sehingga kajiannya tidak terlalu membosankan. Itu menurut
saya sih.
Pada akhirnya, semakin banyak kita
menyimak kajiannya, maka kita akan semakin sadar bahwa sangat penting bagi kita
untuk memelajari Bahasa Arab, Bahasa al-Qur’an. Ingat, al-Qur’an adalah
mukjizat. Kalau kita tidak memahaminya dengan baik, maka sesungguhnya kita
telah menyia-nyiakan mukjizat yang telah Allah berikan.
Allahumma irhamni bil Qur’an.
#Kamar saya yang sekarang jadi
kamar Fachrul
0 comments:
Post a Comment