Beberapa pekan yang lalu saya
berdiskusi dengan Mas Firman, seorang kawan dari Bandung yang sangat hobi berkontemplasi.
Materi diskusi adalah seputar permasalahan yang sedang saya alami. Saya bingung
mengklasifikasikan masalah tersebut, apakah itu termasuk teguran dari Allah
atau ujian?
Baik, agar lebih mudah akan saya
berikan contoh sebagai ilustrasi. Misalnya saya berencana ingin melamar kerja menjadi
dosen. Begitu lamaran diterima, ternyata ada beberapa kendala yang saya hadapi,
mulai dari jadwal mengajar yang ternyata berubah dari jadwal yang sebelumnya
disepakati, kesepakatan gaji yang berubah, dan kendala lainnya. Saya bingung,
apakah ini teguran dari Allah agar saya sebaiknya membatalkan pekerjaan
tersebut karena kemungkinan akan ada suatu hal yang berbahaya. Atau ini hanya
ujian dari Allah guna membuktikan keseriusan saya untuk melanjutkan prosesnya?
Mas Firman kemudian bertanya
kepada saya, apa bedanya ujian dengan teguran? Saya jawab tidak tahu. Beliau
kemudian menjelasakan bahwa sesuatu dikatakan teguran jika awal mula sesuatu
tersebut dilaksanakan dengan cara yang tidak baik. Sebaliknya, sesuatu akan
dikategorikan ujian jika awal mulanya dilaksanakan dengan cara yang baik.
Jadi, dalam kasus di atas,
masalah yang saya hadapi selama proses menuju menjadi dosen itu dikatakan
sebagai teguran jika saya mengawalinya dengan menyuap, curang/menyontek selama
tes, meniatkan untuk hal yang tidak baik, dan sebagainya. Tapi jika semua cara dan
niat kotor tersebut tidak dilakukan, maka hal itu sangat mungkin hanyalah ujian
dari Allah.
Untuk apa Allah menguji? Mas
Firman menambahkan, Allah menguji untuk meningkatkan kompetensi yang sampai saat
ini kurang pada diri kita. Dalam kasus di atas, kita dihadapkan pada masalah
berupa jadwal mengajar yang berubah dari kesepakatan awal, maka itu adalah
ujian untuk meningkatkan kompetensi negosiasi kita karena selama ini kita
memiliki kelemahan dalam hal tersebut. Begitu menurut perspektif Mas Firman.
Maka menjadi penting bagi kita
untuk pandai-pandai dalam memilah dan memilih, mana masalah yang berupa teguran
dan mana yang ujian agar kita tidak terombang-ambing dalam kebimbangan sehingga
salah dalam mengambil keputusan.
“Wahai Dzat Yang Maha Baik,
tunjukkan kepada kami jalan-Mu yang lurus menuju Jannah-Mu. Jikalau harus
berguru, tunjukkan kepada kami kepada siapa kami harus berguru. Jikalau harus
membaca buku, tunjukkan kepada kami buku yang mana yang harus kami baca. Jikalau
harus berkawan, tunjukkan kepada kami kepada siapa kami harus berkawan. Agar
kami tidak tersesat, Ya Rahman”
#Wisma Pakdhe
0 comments:
Post a Comment