February 26, 2014

Postulat Untuk Diingat #5: Bencana Sesungguhnya


Wahai diri, sebaiknya kamu perlu memahami apa sesungguhnya musibah atau bencana itu. Bencana bukanlah ketika abu erupsi Gunung Kelud menghujanimu. Bukan pula ketika kamu kehilangan dompet. Bukan tidak tercapainya cita-cita. Bukan dijauhi teman, kerabat, maupun saudara. Bukan hinaan, permusuhan, fitnah, ataupun boikotan orang lain. Bukan itu semua.

Bencana sesungguhnya adalah ketika kamu mulai kehilangan ibadah-ibadah rutinmu. Meninggalkan sholat berjamaah di masjid. Mungkin awalnya kamu meninggalkan sholat rawatib (sholat sunnah sebelum sholat wajib). Kemudian datang terlambat (menjadi masbuk). Dan akhirnya meninggalkannya sama sekali dengan alasan yang dibuat-buat. Sampai akhirnya kamu merasa nyaman untuk tidak sholat berjamaah.

Musibah sesungguhnya adalah ketika kamu meninggalkan puasa sunnah, sholat tahajjud, dhuha, sedekah. Meninggalkan tilawah Al-qur’an. Membiarkan Al-qur’an kotor berdebu. Meninggalkan kemuliaan majelis-majelis ilmu, nikmatnya bermunajat dan berdua-duaan dengan Allah. Itulah sesungguhnya musibah atau bencana yang sesungguhnya.


Wismpa Pakdhe

0 comments:

Post a Comment