Wahai diri, sebaiknya kamu perlu
memahami apa sesungguhnya musibah atau bencana itu. Bencana bukanlah ketika abu
erupsi Gunung Kelud menghujanimu. Bukan pula ketika kamu kehilangan dompet.
Bukan tidak tercapainya cita-cita. Bukan dijauhi teman, kerabat, maupun
saudara. Bukan hinaan, permusuhan, fitnah, ataupun boikotan orang lain. Bukan
itu semua.
Bencana sesungguhnya adalah
ketika kamu mulai kehilangan ibadah-ibadah rutinmu. Meninggalkan sholat
berjamaah di masjid. Mungkin awalnya kamu meninggalkan sholat rawatib (sholat
sunnah sebelum sholat wajib). Kemudian datang terlambat (menjadi masbuk). Dan
akhirnya meninggalkannya sama sekali dengan alasan yang dibuat-buat. Sampai akhirnya
kamu merasa nyaman untuk tidak sholat berjamaah.
Musibah sesungguhnya adalah
ketika kamu meninggalkan puasa sunnah, sholat tahajjud, dhuha, sedekah. Meninggalkan
tilawah Al-qur’an. Membiarkan Al-qur’an kotor berdebu. Meninggalkan kemuliaan
majelis-majelis ilmu, nikmatnya bermunajat dan berdua-duaan dengan Allah. Itulah
sesungguhnya musibah atau bencana yang sesungguhnya.
Wismpa Pakdhe
0 comments:
Post a Comment