April 19, 2013

It's Not Finish Yet

Saya kira, setelah selesai menjalani sidang pendadaran skripsi, saya bisa lebih berleha-leha. Merebahkan diri lebih lama di atas kasur yang kini lebih mirip karpet. Atau sekedar menyelonjorkan kaki sambil menikmati cappuchino di tengah suasana tenteram Jogja. Juga memberikan treatment khusus untuk jari-jemari yang sudah cukup tereksploitasi selama pengerjaan skripsi. Rasa-rasanya, beberapa jam bermanja-manja dengan stik PS cukup lah untuk menenteramkan jari-jemari ini.

Saya kira, setelah Kamis menegangkan itu, saya bisa melalui beberapa kamis berikutnya dengan sedikit liburan. Saya sendiri sudah membuat daftar destinasi yang ingin saya kunjungi, di antaranya adalah tempat KKN, Goa Pindul, dan Jawa Timur. Tempat KKN dan Goa Pindul mungkin menjadi destinasi yang paling masuk akal karena biaya yang masih relatif terjangkau.

Saya kira, setelah hampir dua jam didadar oleh dua dosen penguji, saya bisa menghabiskan waktu beberapa hari atau minggu di kampung halaman. Menikmati serunya latihan sepak bola di Sabtu sore yang kadang disertai latih tanding di Minggu sorenya. Juga berkunjung ke rumah beberapa saudara untuk menjaga silaturahmi. Dan tentunya menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga. 

Ah…tapi namanya perkiraan tentu tidak selalu benar. Bahkan kalau tidak salah ingat, perkiraan saya justru lebih banyak salahnya. Dan daftar kesalahan perkiraan saya bertambah panjang dengan kasus ini. Semua mimpi indah saya di atas ternyata buyar dengan rentetan to-do list yang (ternyata) harus segera saya selesaikan.
Sumber: profkrg.com

Well, here they are. Pertama, saya ternyata harus dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa beberapa hari ke depan saya harus menggopoh-gopohkan diri menyelesaikan revisi skripsi dan meminta tanda tangan dosen. Bu Yuni (staf bagian skripsi) bilang bahwa batas terakhir yudisium untuk yang mau wisuda Mei adalah tanggal 22 April 2013. Dude, it’s only 3 days left!!!

Awalnya saya santai-santai saja karena melihat pengalaman wisuda sebelumnya, banyak yang masih bisa wisuda walaupun mereka baru yudisium akhir bulan. Tapi karena kemarin saya bertemu seorang teman yang suka paniang (baca: panik), saya jadi tertular kepanikannya. Dia begitu panik karena baru dapat satu tanda tangan dosen untuk revisi skripsinya, padahal deadline nya tinggal 3 hari saja. Melihat kepanikannya, sisi lain diri saya berteriak keras “Woi… Dia yang udah dapet satu aja begitu paniknya, ngapah lw jadi sante banget?”. Dan dia pun (sisi lain diri saya) berhasil membuat saya kalut dengan serta-merta.

Kedua, saya sudah memantapkan hati untuk ikut seleksi beasiswa S2 BPP-DN di UGM. Saya kira (lagi) persyaratan yang paling urgent dipenuhi hanyalah tes Acept (B. Inggris) dan PAPs (Potensi Akademik). Dan lagi-lagi perkiraan saya salah. Ternyata ada begitu banyak persyaratan yang harus segera saya urus, diantaranya adalah proposal penelitian, surat rekomendasi, dan beberapa surat pernyataan (lengkapnya baca di situs UM-UGM aja ya). *shock level 1 has been detected*

Shock berikutnya datang dari pihak KSU. Kemarin, saya dapat email balasan lagi dari mereka. Setelah email pertama menggunakan Arab, yang kemudian saya balas dengan Inggris, mereka membalas email saya lagi dengan masih menggunakan bahasa Arab. *ada ganjil yang ganjel nih*. Karena kemampuan Arab saya sangat terbatas (mendekati nol), saya minta bantuan pihak ketiga untuk menerjemahkannya, yaitu Ustadz Google. Sang ustadz bilang bahwa di kampus Psikologi nanti, program magister akan dilaksanakan dengan bahasa Arab, bukan bahasa Inggris, jadi saya harus bisa baca, tulis, dan berbicara dalam bahasa Arab!!! Aaaaakkkkk….. Saya seperti di-skak mat!!!

Akan tetapi, saya tidak memutus asa. Saya ingin mencari kejelasan informasi tentang hal ini. Dulu waktu mendaftar, ada keterangan bahwa kegiatan perkuliahan dilakukan dengan bahasa Inggris, mengapa sekarang tiba-tiba berubah? Saya ingin menghubungi senior-senior yang sudah lebih dulu belajar di sana untuk mendapat kepastian. Well, memang konsekuensinya adalah daftar kerempongan saya bertambah panjang, tapi tidak apa lah, demi dunia akhirat, hehe.

Lah katanya lagi rempong, kok sempet-sempetnya nge-blog?

Iya..iya.. ini juga mau udahan. Rewel ah.

#pojok kamar wisma Pakdhe

Related Posts:

  • Kemelut #2 Well, hari Senin akhirnya tiba. Pagi-pagi sekali saya sudah berangkat ke kampus, sesuai dengan anjuran Pak Bagus (dosen pembimbing) yang menasihati agar saya sebaiknya datang jam 7-8 karena Pak Azwar biasa datang jam segitu.… Read More
  • Kemelut #3 (End) Setelah mendapat dua tanda tangan dari dosen penguji, saya pun langsung menemui Bu Yuni untuk meminta lembar pengesahan. Lembar ini yang nantinya menjadi salah satu bukti sahnya saya menjadi sarjana psikologi. Bu Yuni sediki… Read More
  • Manajemen Bencana Setelah bergelut dengan skripsi dan antek-anteknya selama beberapa hari terakhir (hari?), pergelutan yang selanjutnya akan saya hadapi adalah dengan Dikti dan UGM. Saya ingin mengikuti program beasiswa BPP-DN (Beasiswa Pendi… Read More
  • Wis Sudah #1 Alhamdulillah, berkat pertolongan dari Allah, saya telah lulus dari program S-1 Psikologi dan telah diwisuda pada Selasa, 21/05/13 kemarin. Entah kenapa saya tidak merasakan ada sesuatu yang spesial atas wisuda tersebut. Wal… Read More
  • Wis Sudah #2 (End) Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencu… Read More

0 comments:

Post a Comment