Saya kira, setelah selesai
menjalani sidang pendadaran skripsi, saya bisa lebih berleha-leha. Merebahkan
diri lebih lama di atas kasur yang kini lebih mirip karpet. Atau sekedar
menyelonjorkan kaki sambil menikmati cappuchino di tengah suasana tenteram
Jogja. Juga memberikan treatment khusus untuk jari-jemari yang sudah cukup
tereksploitasi selama pengerjaan skripsi. Rasa-rasanya, beberapa jam bermanja-manja
dengan stik PS cukup lah untuk menenteramkan jari-jemari ini.
Saya kira, setelah Kamis
menegangkan itu, saya bisa melalui beberapa kamis berikutnya dengan sedikit
liburan. Saya sendiri sudah membuat daftar destinasi yang ingin saya kunjungi,
di antaranya adalah tempat KKN, Goa Pindul, dan Jawa Timur. Tempat KKN dan Goa
Pindul mungkin menjadi destinasi yang paling masuk akal karena biaya yang masih
relatif terjangkau.
Saya kira, setelah hampir dua jam
didadar oleh dua dosen penguji, saya bisa menghabiskan waktu beberapa hari atau
minggu di kampung halaman. Menikmati serunya latihan sepak bola di Sabtu sore
yang kadang disertai latih tanding di Minggu sorenya. Juga berkunjung ke rumah
beberapa saudara untuk menjaga silaturahmi. Dan tentunya menghabiskan waktu di
rumah bersama keluarga.
Ah…tapi namanya perkiraan tentu
tidak selalu benar. Bahkan kalau tidak salah ingat, perkiraan saya justru lebih
banyak salahnya. Dan daftar kesalahan perkiraan saya bertambah panjang dengan
kasus ini. Semua mimpi indah saya di atas ternyata buyar dengan rentetan to-do
list yang (ternyata) harus segera saya selesaikan.
Well, here they are. Pertama,
saya ternyata harus dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa beberapa hari ke
depan saya harus menggopoh-gopohkan diri menyelesaikan revisi skripsi dan
meminta tanda tangan dosen. Bu Yuni (staf bagian skripsi) bilang bahwa batas
terakhir yudisium untuk yang mau wisuda Mei adalah tanggal 22 April 2013. Dude,
it’s only 3 days left!!!
Awalnya saya santai-santai saja
karena melihat pengalaman wisuda sebelumnya, banyak yang masih bisa wisuda
walaupun mereka baru yudisium akhir bulan. Tapi karena kemarin saya bertemu
seorang teman yang suka paniang (baca: panik), saya jadi tertular kepanikannya.
Dia begitu panik karena baru dapat satu tanda tangan dosen untuk revisi
skripsinya, padahal deadline nya tinggal 3 hari saja. Melihat kepanikannya,
sisi lain diri saya berteriak keras “Woi… Dia yang udah dapet satu aja begitu
paniknya, ngapah lw jadi sante banget?”. Dan dia pun (sisi lain diri saya)
berhasil membuat saya kalut dengan serta-merta.
Kedua, saya sudah memantapkan
hati untuk ikut seleksi beasiswa S2 BPP-DN di UGM. Saya kira (lagi) persyaratan
yang paling urgent dipenuhi hanyalah tes Acept (B. Inggris) dan PAPs (Potensi
Akademik). Dan lagi-lagi perkiraan saya salah. Ternyata ada begitu banyak
persyaratan yang harus segera saya urus, diantaranya adalah proposal
penelitian, surat rekomendasi, dan beberapa surat pernyataan (lengkapnya baca
di situs UM-UGM aja ya). *shock level 1 has been detected*
Shock berikutnya datang dari
pihak KSU. Kemarin, saya dapat email balasan lagi dari mereka. Setelah email
pertama menggunakan Arab, yang kemudian saya balas dengan Inggris, mereka
membalas email saya lagi dengan masih menggunakan bahasa Arab. *ada ganjil yang
ganjel nih*. Karena kemampuan Arab saya sangat terbatas (mendekati nol), saya
minta bantuan pihak ketiga untuk menerjemahkannya, yaitu Ustadz Google. Sang
ustadz bilang bahwa di kampus Psikologi nanti, program magister akan
dilaksanakan dengan bahasa Arab, bukan bahasa Inggris, jadi saya harus bisa
baca, tulis, dan berbicara dalam bahasa Arab!!! Aaaaakkkkk….. Saya seperti
di-skak mat!!!
Akan tetapi, saya tidak memutus
asa. Saya ingin mencari kejelasan informasi tentang hal ini. Dulu waktu
mendaftar, ada keterangan bahwa kegiatan perkuliahan dilakukan dengan bahasa
Inggris, mengapa sekarang tiba-tiba berubah? Saya ingin menghubungi
senior-senior yang sudah lebih dulu belajar di sana untuk mendapat kepastian.
Well, memang konsekuensinya adalah daftar kerempongan saya bertambah panjang,
tapi tidak apa lah, demi dunia akhirat, hehe.
Lah katanya lagi rempong, kok
sempet-sempetnya nge-blog?
Iya..iya.. ini juga mau udahan.
Rewel ah.
#pojok kamar wisma Pakdhe
0 comments:
Post a Comment