Kemarin Sabtu (2/3/13) saya
mengalami kejadian mengerikan sekaligus menggelikan. Kamar saya didatangi tamu
tak diundang!!!
Tamu itu adalah ular, entah
namanya ular apa, yang pasti ukurannya kecil kira-kira sebesar jari manis
dengan panjang sekitar 60cm. Bagian atas tubuhnya terdapat garis kuning
memanjang dari kepala sampai ekor. Di bagian bawah tubuhnya, ada motif-motif seperti
ular piton. Awalnya, saya mengira ular itu memang anak ular piton, tapi
sepertinya bukan.
Ular itu saya temukan sedang
menggelinjang karena terjepit di bagian atas pintu kamar saya. Bagaimana ular
itu bisa sampai terjepit? Disinilah kejadian menggelikannya terjadi. Ketika
saya ingin menutup pintu kamar dari dalam, saya agak kesulitan menutupnya,
padahal biasanya mudah-mudah saja. Saya pun mendorong pintu dan
menggebrak-gebraknya beberapa kali. Setelah yakin pintu tertutup sempurna, saya
terkejut bukan kepalang karena melihat seekor ular sedang menggeliat di
atasnya. Saya langsung berlari ke arah jendela dengan maksud keluar dari kamar.
Sialnya, jendela kamar saya dipasangi teralis besi sehingga saya tidak bisa
keluar dan terkurung di dalam kamar.
Saya pun berteriak memanggil
Indung, tetangga kosan, untuk meminta bantuannya. Saya buru-buru menjelaskan agar dia tidak membuka
pintu kamar karena khawatir ularnya justru masuk ke dalam kamar saya. Indung kemudian
berinisiatif untuk mengambil garam dan menaburkannya di depan pintu kamar saya.
Lalu garam itu diberikan kepada saya melalui jendela dan meminta saya untuk
menaburkannya di bawah pintu kamar agar ular tidak masuk ke dalam.
Sesaat kemudian datang Apri,
penghuni kos lantai dua. Mengetahui sedang ada kehebohan karena ular, dia
dengan sigapnya mengambil sapu dan bersiap untuk mengeksekusi si ular tersebut,
tapi kemudian saya tahan dia karena saya masih takut. Ular itu terjepit dengan
bagian tubuh hampir seluruhnya berada di dalam kamar. Oleh karena itu, mau
tidak mau, kalau ingin mengeksekusi ularnya, pintu harus dibuka terlebih dahulu
karena tidak bisa dieksekusi dari luar. Saya khawatir begitu pintu dibuka,
ularnya malah lari ke dalam kamar.
Setelah mengumpulkan
keberanian, saya pun memberi aba-aba kepada Indung dan Apri untuk membuka pintu
dan menghajar si ular. Pada hitungan ketiga, pintu dibuka oleh mereka dari depan
dan dengan teriakan “Allahu Akbar” Apri menghajar ular tersebut sampai babak
belur. Saya terkekeh-kekeh dalam hati ketika melihat Apri menghajar ular itu
dengan kumandang takbir. Seolah-olah sedang berjihad saja.
Dengan beberapa kali pukulan
menggunakan sapu, ular tersebut koma. Indung kemudian mempertegas kematian ular
dengan memotong kepalanya. Wedew…horor bener…
Setelah kejadian itu, saya
langsung bersih-bersih kamar (lagi) karena khawatir ada kawan si ular yang
bersembunyi. Yah, mungkin itu salah satu hikmahnya, Allah mendatangkan ular
agar saya bebersih kamar. Tapi, walaupun kamar saya sudah bersih, pikiran saya
masih belum bersih dari ular. Ya, saya jadi parno (paranoid). Setiap mau masuk
kamar, saya pasti melihat ke atas pintu untuk memastikan tidak ada ular yang
sedang bergelayut di sana. Telinga saya juga menjadi lebih peka mendengar
bebunyian, khawatir ada emak atau babeh-nya si ular datang.
Well, semoga itu ular terakhir
yang meneror saya.
#pojok kamar wisma Pakdhe
0 comments:
Post a Comment