November 29, 2012

A Treasure from Old MMC

Beberapa hari yang lalu, saya iseng membuka file MMC dari hp saya sewaktu SMA.  Entah kenapa tiba-tiba saya teringat dengan MMC ini. File di MMC ini sudah lama sekali tidak dibuka, mungkin lebih dari empat tahun.

Ketika pertama kali ke Jogja dulu, saya sengaja membawa MMC ini agar suatu saat saya bisa mengenang masa-masa “muda”, tapi karena sampai akhir tahun ketiga saya di Jogja, saya belum punya laptop dan atau komputer, maka saya tidak pernah membuka file di MMC ini. Saya sendiri sudah lupa apa saja yang ada di dalamnya.

Well, let’s check it out.
Ilustrasi harta karun (sumber: wikiclipart.com)

Setelah saya buka, file yang ada di dalam MMC itu ternyata kebanyakan adalah foto-foto saya dan teman-teman sewaktu SMA. Tidak saya sangka ternyata saya lumayan narsis waktu SMA dulu, hehe.

Selain itu, ada juga beberapa tulisan yang dulu diupload di blog saya yang lama (saya lupa alamat blognya apa). Sejak SMA saya memang lumayan suka menulis, tapi bukan menulis yang berat-berat, melainkan cuma menulis pengalaman hidup aja.

Hmm… Saya jadi ingat bagaimana cara saya meng-upload tulisan di blog dulu. Kalian tau bagaimana caranya? (I’m swear, it was the most stupid duty) Caranya adalah, saya ketik tulisan-tulisan itu di hp saya, kemudian saya upload melalui gprs.

Bayangkan! Betapa dahsyatnya saya! Saya menggunakan keypad hp untuk menulis dua halaman! Gak ada kerjaan banget ya?

Kenapa saya tidak menulis di komputer? Pertama, saya baru punya komputer ketika lulus SMA. Kedua, saya juga jarang ke warnet karena jaraknya lumayan jauh. Jadilah saya memanfaatkan sumber daya yang ada. (Gak usah tepuk tangan)

By the way, tulisan saya zaman dulu ternyata alay banget >.< Jadi malu sendiri membacanya (*blush)

Anyway, di MMC itu, saya juga menemukan beberapa file yang berhubungan dengan Fahri (my youngest brother). Di situ, ada foto dan video Fahri sewaktu masih berumur satu hingga dua tahun. Tidak banyak sih, tapi lumayan menghibur.

Sayangnya, dalam foto itu, Fahri selalu sendiri, padahal saya berharap dapat menemukan Umi juga di situ. Ada juga sih foto yang ada Umi nya, tapi wajahnya gak kelihatan, cuma badannya aja.

Satu file yang sangat menghibur adalah video Fahri ketika berulang tahun kedua (tahun 2007). Saya rekam video itu menggunakan kamera hp Nokia 6600. Di video itu, Fahri terlihat sedang dalam prosesi meniup lilin. Dia kelihatan malu-malu karena ditonton banyak orang. Awalnya dia tidak mau meniup lilin itu, tapi setelah dibujuk akhirnya dia mau juga.

Hal yang menarik di situ adalah, terlihat ada umi di sebelah Fahri. Sayangnya, lagi-lagi umi hanya terlihat setengah badan. Wajahnya tidak kelihatan. But it doesn’t matter because I could hear her voice. 


Update 27/12/2018: Videonya tidak saya tayangkan karena ummi gak pakai hijab

Related Posts:

  • 28 Maret 1988 28 Maret 1988. Hari itu adalah hari bersejarah bagi sepasang muda-mudi. Hari yang melegalkan perkara yang sebelumnya termasuk ke dalam dosa besar. Bukan hanya legal (mubah), tapi perkara itu pun bernilai kebaikan (pahala) ba… Read More
  • Akad Pertama Sabtu, 23 Februari 2013, sepupu saya, Dian (23 tahun), menikah dengan seorang gadis pilihannya yang usianya masih relatif muda (sekitar 20 tahun). Pertama kali mendengar beritanya dari encing (bibi) saya (bahwa Dian akan men… Read More
  • Ketika Wanita Mulia Diabaikan Miris. Benar-benar miris saya melihatnya. Seorang tetangga kos “mengabaikan” ibu dan adik kecil yang sedang mengunjunginya. Dia meninggalkan ibu dan adiknya berdua di kamar dan lebih memilih mengobrol dengan tetangga kos yan… Read More
  • Wis Sudah #1 Alhamdulillah, berkat pertolongan dari Allah, saya telah lulus dari program S-1 Psikologi dan telah diwisuda pada Selasa, 21/05/13 kemarin. Entah kenapa saya tidak merasakan ada sesuatu yang spesial atas wisuda tersebut. Wal… Read More
  • Dosen Plus-plus Ketika umi sakit, saya sering berdiskusi (boleh juga dibilang curhat) kepada salah seorang dosen psikologi, namanya Ibu Indati. Saya menjadikan beliau sebagai teman diskusi karena beliau juga dulunya pernah mengalami penyaki… Read More

0 comments:

Post a Comment