December 28, 2011

Literatur Psikologi Islam

Beberapa bulan ke belakang, keinginan saya untuk mendalami Psikologi Islam terasa semakin menguat. Hal itu sangat mungkin dipicu oleh pembelajaran psikologi di Belanda yang sangat sekuler, yang sangat meminimalisir peran Tuhan di dalamnya.

Mengandalkan akses internet yang (seolah) tiada batas dan sangat cepat, saya mencoba mencari literatur-literatur tentang Psikologi Islam. Kesimpulan umum dari pencarian tersebut adalah: untuk mendalami Psikologi Islam, saya harus lancar bahasa Arab!
Dalam pencarian tersebut, saya menemukan banyak sekali literatur tentang jiwa, nafs, dan semisal yang sudah dibahas dan dituliskan oleh para ulama terdahulu. Sayangnya, kebanyakan dari literatur tersebut belum diterjemahkan alias masih berbahasa asli, bahasa Arab. Tentu hal ini menjadi kendala bagi saya dan para pejuang Psikologi Islam lainnya yang belum bisa berbahasa Arab.

Beberapa karya ulama yang bisa menjadi literatur untuk mengembangkan Psikologi Islam diantaranya:

1.       Ar-Ruh karya Ibn Qayyim al Jawziyyah

2.       Tahdzib al Akhlaq karya Miskawayh

3.       at Thibb ar-Ruhani karya Abu Bakr ar-Razi

4.       ar-Riyadhah wa Adab an-Nafs karya al-Hakim at-Tirmidzi

5.       Qut al-Qulub (nutrisi hati) karya Abu Thalib al-Makki

6.       Ihya’ ‘Ulumuddin karya Imam Ghazali

7.       Masalih al-Abdan wa al-Anfus karya Abu Zayd al-Balkhi (ternyata Psikologi Kognitif adalah ide beliau)

8.       al-Tafsir al-Kabir (Tafsir Besar) karya Imam Fakhruddin al-Razi

9.       Kitab al-Nafs wa al-Ruh wa Syarh Quwahuma (Buku Jiwa dan Ruh dan Komentar Terhadap Kedua Potensinya) karya Imam Fakhruddin al-Razi

10.   al-Matalib al-‘Aliyah fi al-Ilm al-Ilahi (Kesimpulan-kesimpulan Puncak dalam Ilmu Ketuhanan) karya Imam Fakhruddin al-Razi

Dari kesepuluh buku tersebut, baru satu buku yang saya ketahui ada terjemahannya, yaitu Ihya’ ‘Ulumuddin karya Imam Ghazali, sembilan lainnya saya belum pernah melihat terjemahannya. Meskipun ada terjemahannya, tetapi saya tidak direkomendasikan untuk belajar dari buku terjemahan karena menurut seorang guru, ada banyak informasi yang tereduksi dalam buku terjemahan.

Hmm..sepertinya urgensitas bahasa Arab semakin terasa! Semoga Allah menjaga semangat saya untuk belajar bahasa Arab dan mengembangkan Psikologi Islam yang sebenar-benarnya Islam.

0 comments:

Post a Comment